0

The More We…… The Happier Will Be

Saya memang nggak terbiasa megang dapur sendirian. Bawaannya grogi; takut kurang asin lah, gosong, nggak enak, dan berbagai ketakutan lainnya yang sebenarnya hanya alasan saya aja supaya nggak ditinggalin di dapur sendirian. hahaha… Tapi betul loh, Kak Aceng jauh lebih pintar masak dibanding saya. Saking jauhnya, kadang saya suka diikhlasin aja minggat dari dapur supaya nggak memperlama proses masaknya. Nah, hari ini saya merasa sangat keren karena melewati hari dengan senyum kemenangan.

Ceritanya pagi-pagi sekali Kak Aceng pamit, “Cin, saya pergi dulu, yaaa..”

“Oke. Hati-hati. Cin, di dapur ada makanan apa ya?” tanya saya.

“Kemarin kan saya bikin cumi-cumi sama sambel terong . Jangan lupa sarapan.”

Saya pun mengheningkan cipta. Tiba-tiba bayangan peristiwa tadi malam bermunculan: seorang wanita makan malam dengan porsi ‘khilaf’ sehingga tanpa disangka ia menghabiskan cumi-cumi yang tersedia. Siapakah wanita tersebut? hanya Tuhan dan tukang bajaj yang tahu.

Continue reading